Latest Entries »

Sabtu, 04 Februari 2012

Resensi Non Fiksi

RESENSI BUKU
Judul : Manifesto Ekonomi Kerakyatan
Penulis : Revrisond Baswir
Penerbit : Pustaka Pelajar
Cetakan : I, Desember 2009
Tebal : 162 lembar

Ekonomi kerakyatan akhir-akhir ini semakin makin sering diperbincangkan.Perbincangan tidak hanya berlangsung di media massa atau di atau di ruang-ruang diskusi dan semisar,tetapi berlangsung pula di berbagai forum lainnya di tengah-tengah masyarakat.Dalam kepungan pelaksanaan agenda-agenda ekonomi neoliberal yang semakin mencengkeram indonesia,dan dibawah tekanan pelaksanaan agenda-agenda perdagangan bebas dalam pentas ekonomi-politik dunia,perbincangan mengenai ekonomi kerakyatan itu tentu terasa cukup menyegarkan.Setidak-tidaknya,dengan semakin gencarnya perbincangan mengenai ekonomi kerakyatan,kehadiran ekonomi kerakyatan sebagai wacana tandingan ekonomi neoliberalterasa semakin kuat.
Agar kesalahpahaman mengenal ekonomi kerakyatan itu tidak berkelanjutan,penjelasan terinci mengenai masing-masing hal tersebut perlu dilakukan.Latar belakang ekonomi kerakyatan tidak mungkin dapat dipisahkan dari perjuangan kemerdekaan yang dilakukan oleh para pendiri bangsa.Artinya,walaupun perjuangan kemerdekaan dilakukan melalui perjuangan politik dan militer,tujuan utamanyasecara subtansial adalah memerdekakan bangsa indonesia dari penghisapan ekonomi yang dilakukan pihak kolonial.
Karena tujuan utama perjuangan kemerdekaan adalah untuk memerdekakan bangsa indonesia dari penghisapan ekonomi yang dilakukan oleh pihak kolonial,maka salah satu agenda besar yang diusung para pendiri bangsadalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia adalah melakukan koreksitotal terhadap struktur ekonomi kolonial yang diwarisi negeri ini dari pemerintah hindia belanda
Sebagai ungkapan lain dari demokrasi ekonomi,maka ekonomi kerakyatan mustahil dapat disamakan dengan ekonomi rakyat atau ekonomi pro-rakyat.Sebagai ungkapan lain dari demokrasi ekonomi,ekonomi kerakyatan adalah sistem perekonomian yang melembagakan kedaulatan ekonomi rakyat.Tujuannya adalah untuk mengutamakan kemakmuran masyarakat di atas kemakmuran orang seorang.
Secara historis perbincangan mengenai ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi tidak dapat dipisahkan dari Bung Hatta. Sebagai proklamator dan sekaligus sebagai seorang ekonom pejuang. Bung Hatta berusaha sekuat tenaga untuk memasukkan gagasan besar ekonomi kerakyatan itu sebagai dasar penyelenggaran perekonomian indonesia. Bung Hatta sekali lagi mempertegas pentingnya penyelenggaraan ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi sebagai jalan untuk melembagakan kedaulatan ekonomi rakyat dan untuk mengutamakan kemakmuran masyarakat diatas kemakmuran orang seorang.
Dengan ditetapkannya ekonomi kerakyatan atau demokrasi ekonomi sebagai sistem perekonomian Indonesia sebagai sistem perekonomian Indonesia,berarti Bung Hatta dan para pendiri bangsa lain telah secara resmi menggeser perbincangan mengenai ekonomi rakyatdan ekonomi pro-rakyat menjadi ekonomi kerakyatan.